LEGENDA MALIN KUNDANG

Legenda oleh : SOFIA NUR CAHYATI

Sofia Nur Cahyati – Kelas 5 MI Al-Hikmah Jonggol

Kisah ini terjadi di pesisir pantai di sumatra barat dikisah kan terdapat sebuah keluarga yang hidup dalam kemiskinan untuk mengubah nasib sang ayah pergi merantau meninggalkan istri dan anak nya yang bernama malin kundang istri/ibu:kenapa suamiku lama sekali .
Malin: selamat pagi ibu
Istri/ibu : selamat pagi malin
Malin: aku akan memancing dulu ya bu
Istri/ibu:baiklah nak hati-hati ya di jalan.
Meskipun agak nakal malin termasuk anak yang giat.
Malin:kemari kemari gemar makan ikan.
Sejak kecil kerap membantu ibunya mencari ikan sebagai makanan sehari-hari.
Malin:liat ibu aku mendapat ikan yang besar hari ini
Istri/ibu:wah hebat nanti ibu masakan tumis ikan kesukaan mu.
Seiring berjalanya waktu malin kecil tumbuh jadi seorang pemuda yang gagah. Iya merasa kasihan terhadap ibunya. Yang terus bekerja membanting tulang sendirian iya bertekat untuk merantau demi membantu ibunya.
Istri/ibu: malin apakah kamu yakin akan merantau nak
Malin: iya bu doa kan saja aku berhasil supaya bisa membantu ibu.
Bersama nahkoda kapal yang baik malin pun mulai berlayar untuk merantau sang ibu pun akhirnya merelakan kepergian anaknya semata wayangnya itu
Pak nahkoda: hey malin Ayo kita berangkat sekarang.
Malin: ibu pak nahkoda udah memanggil ku aku berangkat dulu ibu.
Istri/ibu: ah iya nak jaga dirimu baik-baik ya
Malin: sampai jumpa lagi ibu.
Istri /ibu: sampai jumpa malin ku.
Kapal yang mengakut malin pun mulai menjauh meninggalkan ibu malin yang kini tinggal sendiri.
Sepeningal malin merantau tinggal lah sang ibu seorang diri di gubuknya reot.
Hampir setiap hari iya memandang laut memikirkan nasib malin yang tak kunjung memberi kabar.
Istri/ibu: malin bagai mana kabar mu nak ya tuhan lingdungilah anak ku semoga di selalu sehat. Waktu pun berjalan ibu malin kian menua ia masih hidup seorang diri malin juga tudak pernah memberi kabar akan kepulangan nya hingga suatu ketika sang ibu pulang dari pasar.
Istri/ibu: ah ikan yang segar ya pak.
Penjual: tentu saja ibu ayo silah kan dibeli ikan segar badan bugar.
Istri/ibu: aaah ikan segar dulu malin suka sekali makan tumis ikan buatan ku aku sangat rindu dia.
Dalam perjalanan nya pulang dari pasar sang ibu melihat nahkoda yang dulu membawa malin.
Istri/ibu: itukan pak nahkoda. Pak pak nahkoda.
Pak nahkoda: ohh ibunya malin rupanya.
Istri/ibu: bagaimana kabarnya anak ku pak.
Sang nahkoda pun menceritakan semuanya tentang malin kepada ibunya.
Pak nahkoda:malin kini berhsil bu ia kini menjadi seorang dagar yang kaya ia juga telah memiliki seorang istri aku dengar ia akan berlabu ke sini esok hari.
Istri/ibu: ohh benarkah itu malin oh malin.
Ibu nya terlihat sangat bahagia mendengar berita dari nahkoda tersebut. Malamnya sang ibu segera ke dapur untuk memasak rasa lelah tidak ia hirau kan demi menyabut kedatangan malin.
Istri/ibu: akan ku masakkan tumis ikan kesukaan malin kubuatkan yang banyakuntuk istrinya juga.
Akhirnya sang fajar pun menyingsing hari dimana malin akan tiba di kampung halamannya.
Sang ibu bergegas berlari untuk menuju pantai.
Istri/ibu: malinnn..ah intung masih sempat.
Sesampainya di tepian pantai beberapa orang telah bermumpul menyambut kapal malin. Kapal malin terlihat besar dan megah ibunya terharu melihat kedatangan kapal tersebut. Ia udah tidak sabar melihat anaknya yanv telah lama pergi tersebut malin pun akhirnya menginjakkan kakinya di tanah kelahiranya ia dan istrinya yang cantik terlihat turun dan ganti kapalnya yang mewah tiba-tiba dari kejauhan sang ibu berteriak kencang.
Istri/ibu: malin…malin anak ku kau sudah tumbuh dewasa rupanya.
Malin: haah.
Sang istripun malin bertanya keheranan.
Istri malin: siapakah wanita rentalah lusu itu suamiku ia bukan ibumu kan kamu bilang orang tua mu kaya raya.
Malin: aaa anu ini eee dia bukan siapa- siapa bahkan aku tidak kenal dengannya.tak di sangka malin mendorong ibunya itu hingga jatuh kesungkur .
Malin: huh aku tak punya ibu sedekil kamu.
Istri/ibu: tapii malin anak ku.
Malin: sudah istriku ayo kita pulang rupanya kita telah berlabu di pulau yang salah.
Malin pun pergi meninggalkan ibunya yang telah terus berdiri dan menahan air mata.sang ibu tak menyangka anaknya yang dulu di rawatnya berubah menjadi anak yang durhaka sang ibu serayap berdoa memohon kepada yang kuasa .
Istri/ibu: ya tuhan apa bila dia bukan anak ku aku akan memaafkannya
Perbuatanya namun apa bila dia memang anak ku aku mohon keadilan mu.
Seketika lagit yang begitu cerah berubah menjadi gelap gulita seperti tuhan menjawab doa sang ibu hujan badai yang dassyat menghaday kapal malin kundang.kapalnya mulai hancur akibat tersambar petir yang besar seluruh awak kapal terlihat panik .sang istri pun meninggal tertimpa oleh tiang kayu. Kapal terus ter ombang ambing di lautan lepas hingga menepi di sebuah pulau hingga secara perlahan- lahan kapalnya hancur malin pun terdampar di sebuah pulau tersebut ia begitu lusuh tak berdaya.
Malin:aaaaaaaaaaaa apa ini kenapa tangan ku membatu.
Iya bersimpuh memohon ampun namun terlambat.
Malin: maafkan anak mu ini buuu aaaaa. Ketika sekujur tubuh malin berubah menjadi batu. Itu adalah hukuman yang harus di terima nya karena durhaka kepada ibu..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *