Salah satu syarat untuk dapat melaksanakan rukun Islam yang kelima adalah Istitha’ah (mampu). Kemampuan tersebut ditinjau dari beberapa aspek yaitu memiliki jasmani yang sehat dan kuat serta rohani yang baik. Artinya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang manasik Haji yang baik serta memiliki mental yang kuat. Hal ini dikarenakan akan melakukan perjalanan yang jauh dan melelahkan. Bukan hanya fisik yang disiapkan, akan tetapi batinpun juga harus lebih siap, karena banyak cobaan yang akan dihadapi oleh jamaah Haji di perjalanan nantinya, maka dari itu jamaah Haji harus bisa lebih bersabar dan bertawakal disaaat pelaksanaan ibadah tersebut. Lain daripada itu, tidak kalah pentingnya adalah memiliki kemampuan dalam ekonomi dan dalam kondisi aman.
Bertolak dari hal tersebut kurang lebih sudah tujuh tahun ini, Madrasah Ibtidayah Al-Hikmah, Jonggol, Jambon, Ponorogo, rutin menggelar latihan manasik Haji bagi siswa dan siswi madrasah dan juga bagi gurunya. Manasik Haji merupakan salah satu dari sekian program kegiatan yang rutin diadakan di madrasah ini. Masih seperti tahun-tahun yang lalu, manasik haji kali ini waktunya sengaja dibarengkan dengan pelaksanaan ibadah Haji yang ada di Makkah al-mukarromah.
Pelaksanaan manasik Haji ini diadakan sebagai momen pengenalan dan pembekalan ibadah Haji bagi siswa-siswi madrasah. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan agar siswa-siswi dapat mengingat, memahami dari setiap materi dan praktik yang disampaikan oleh para pembimbing manasik Haji, sehingga ketika saat menunaikan ibadah Haji yang sesungguhnya nanti, diharapkan akan memiliki bekal ilmu pengetahuan yang cukup agar dapat melaksanakan ibadah Haji yang sempurna sesuai syarat dan rukunnya.
Kegiatan manasik Haji dilakukan di halaman madrasah dan sekitarnya, seperti aula dan ruang kelas. Miniatur Ka’bah ditempatkan di tengah lapangan madrasah (untuk kegiatan thawaf). Selain itu, terdapat miniatur Bukit Shofa dan Marwah, hal ini untuk mempermudah pelaksaaan praktik sa’i antara kedua bukit tersebut, dls. Lantuan doa, tahlil dan tahmid terucap dari mulut para siswa dan siswi. Walaupun di tengah terik matahari yang menyengat, akan tetapi justru membuat para siswa lebih semangat, karena semakin membuat suasana seperti di Mekkah. Apalagi, mereka juga menggunakan pakaian Ihram atau pakaian yang berwarna putih.
Kegiatan tersebut dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB. Yang dipandu langsung oleh pembimbing manasik Haji. Setelah kegiatan praktik selesai para siswa dan guru dapat menikmati air putih sebagai representasi dari Air zam-zam untuk melepas lelah. Lebih dari itu, semua warga MI Al-Hikmah melaksanakan acara makan siang bersama untuk mempererat rasa ukhuwwah Islamiyyah.