Kisah Ruqayyah, Putri Rasulullah yang Wafat saat Perang Badar Berkecamuk.

Oleh : Sava Sabrina

Sava Sabrina-Siswi Kelas 4 MI Al-Hikmah Jonggol


Ruqayyah binti Muhammad adalah putri kedua Rasulullah SAW dari pernikahannya dengan Khadijah. Ia menghadap Allah SWT tatkala Perang Badar berkecamuk.
Ruqayyah menikah dengan Utbah bin Abu Lahab sebelum Rasulullah SAW diangkat menjadi utusan Allah. Utbah adalah putra Abu Lahab dan Ummu Jamil. Mereka sangat membenci Rasulullah SAW. Hingga akhirnya, Utbah menceraikan Ruqayyah.
Perceraian Ruqayyah dengan Utbah bukan musibah, melainkan sebagai anugerah. Sebab, setelah itu Ruqayyah dipertemukan dengan laki-laki saleh yang menjadi suaminya, Utsman bin Affan RA.
Utsman menikahi Ruqayyah setelah mendengar kabar bahwa gadis pujaannya tersebut telah diceraikan oleh suaminya karena benci kepada Rasulullah SAW.
Pernikahan Ruqayyah dengan Utsman diwarnai dengan perjuangan umat Islam yang amat berat. keduanya ikut bersama rombongan kaum muslim yang berhijrah ke Habasyah. Mereka berharap mendapat perlindungan di negeri tersebut untuk menjalankan syariat Islam.
Utsman bin Affan keluar bersama istrinya, Ruqayyah, putri Rasulullah SAW menuju negeri Habasyah. Lama Rasulullah SAW tidak mendengar kabar kedua orang itu. Kemudian datang seorang wanita Quraisy berkata, “Wahai Muhammad, aku telah melihat menantumu bersama istrinya.”
Nabi SAW bertanya, “Bagaimana keadaan mereka ketika kau lihat?”

Wanita itu menjawab, “Dia telah membawa istrinya ke atas seekor keledai yang berjalan perlahan, sementara ia memegang kendalinya.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Allah menemani keduanya. Sesungguhnya Utsman adalah laki-laki pertama yang hijrah membawa istrinya sesudah Luth AS.”

Begitu sampai di Habasyah, kaum muslim mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari Raja Habasyah. Mereka hidup berdampingan dengan nyaman.
Diceritakan, pada suatu hari kaum muslim di Habasyah mendengar bahwa kondisi Mekkah telah aman. Utsman lalu memutuskan untuk memimpin kafilahnya pulang ke Mekkah. Namun, begitu sampai di sana, keadaan Mekkah semakin parah.
Rombongan pun menyelinap menuju rumah masing-masing ketika hari sudah gelap, termasuk Ruqayyah yang saat itu begitu rindu kepada orang tuanya. Kenyataan pahit pun harus ia terima, karena sang ibu, Khadijah, telah wafat.
Pada suatu ketika, Ruqayyah ikut suaminya hijrah ke Madinah. Ketika Perang Badar meletus, Ruqayyah jatuh sakit. Rasulullah SAW meminta Utsman tidak ikut perang agar bisa merawat Ruqayyah.
Namun, Allah SWT berkehendak Ruqayyah segera menemui-Nya. Ruqayyah kemudian wafat di bulan Ramadan tahun kedua hijrah. Zaid mengabarkan berita ini kepada Rasulullah SAW di Badar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *